Rabu, 4 Mac 2009

SEBUAH BAHTERA DI PINGGIR ISTANA


SEBUAH BAHTERA DI PINGGIR ISTANA

Daulat Tuanku,
hamba pacal yang hina merenung dari kejauhan
meski redup di bawah pohon
tetapi bahangnya menggigit rasa
sambil berfikir apakah tulah apakah nasib
bahtera di laut tak berkemudi
berjalan di darat tak berhaluan
sesaat menungkah sesaat sesat
mudik ke muara kembali ke hulu
mendayung iman menjunjung daulat

Daulat Tuanku,
hamba pacal yang hina mohon dipertunjuk
layar telah hamba pacak
bahtera telah hamba persiap
hanya angin menanti sembah
membawa diri ke pulau abadi

Tuanku yang agung,
izinkan hamba bawa nama yang hina
ke negeri satu
berbekal Al-Quran dan sunnah
hamba tak terdaya memikul emas dan darjat

Pelayaran hamba tak pasti kembali
tapi percayalah
hamba mencari negeri abadi
tempat anak cucu
memugar cinta menimba rindu
sebuah negara bernama Melayu.

Shamsudin Othman
Madrasah Sham al-Johori

1 ulasan:

Tanpa Nama berkata...

saya suka sajak ni. mantap dan menyentap..